Selamat Datang Di Blog SMK NEGERI 7 AMBON - Wujudkan Anak Maluku - Cerdas, Kreatif dan Mandiri

Sabtu, 12 November 2011

CERPEN

ANTARA
SAHABAT DAN CINTA

Oleh : Istiqomah Lafisyifa


Dua orang sahabat sedang berjalan, menuju rumah mereka yang berada pada satu kompleks perumahan. Mereka bertemu sejak masih duduk dikelas 2 SMP, disekolah yang berbeda. Mereka biasa di panggil dengan nama Aulia dan Fikri, pada saat mereka sudah lulus SMK, Aulia bertanya kepada Fikri.
            ‘’Fik, kamu mau melanjutkan kuliah dimana???’’
            ‘’ Aku ingin melanjutkan kuliah di dalam kota saja jurusan komputer, sesuai dengan sekolah ku.  kalau kamu Li???’’
‘’kalau aku, ingin melanjutkan kuliyah di  dalam kota juga. Aku ingin kuliyah dikesehatan bagian perawat, kelihatannya lebih asyik dan menantang’’
Ketika mereka sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing, tiba-tiba pada keesokan harinya Fikri berubah fikiran untuk masuk ke universitas yang sama dengan Aulia. Aulia pun heran sekaligus bingung, dan akhirnya Aulia bertanya pada Fikri,
            ‘’Fik, katanya mau kuliyah di jurusan komputer. Kok tiba-tiba kamu memasukan formulir dikesehatan bagian perawat juga???
            ‘’hehehe….. aku memasukan 2 formulir, yang satu diUniversitas lain bagian komputer dan yang satunya lagi dikesehatan bagian perawat’’
            ‘’Ooo…. Gitu, tapi sebanarnya kamu mengiginkan masuk dimana sih???’’
‘’Sebenarnya aku udah lama pengen masuk di kesehatan, tapi aku bingung mau masuk di bagian apa. Ya pas aku tahu kamu masuk di kesehatan bagian perawat, akhirnya aku memutuskan untuk memasukan formulir juga di kesehatan bagian perawat.’’
            ‘’yang bener kamu, apa jangan-jangan kamu ikutin aku yah…??? Ayo ngaku…’’
            ‘’E..e…e..enggak kok, ini emang kemauan aku. Kamu GR banget!!!’’
             ‘’Ah, yang bener???’’
            ‘’Iy, beneran, ngapain juga aku bohong. Bohong itukan dosa....!!!’’
            ‘’iya dech... aku percaya....”
Mulai dari saat itulah mereka semakin hari semakin dekat, hingga menimbulkan rasa cinta dan sayang di antara mereka berdua. Di tambah lagi dengan keakraban yang terjalin pada kedua orang tua mereka, dan tibalah saat yang ditunggu-tunggu oleh Fikri, yaitu mengungkapkan perasaannya kepada Aulia.
            ‘’Assalamu’alaikum..  lagi ngapain Li???’’
            ‘’Lagi duduk-duduk aja nich, di depan rumah. Kamu  sendiri lagi ngapain???
            ‘’Aku juga lagi duduk-duduk didepan rumah, aku mengganggu gak???’’
            ‘’Ooo…… gak kok, kebetulan lagi santai aja di depan rumah. Ada apa ya Fik???’’
            ‘’Makasih. Begini Li, kita kan bersahabat sudah sangat lama, dan aku harap kamu merasakan hal yang sama dengan ku,’’
            ‘’Maksud kamu apa Fik??? Aku gak ngerti.”
            ‘’Li, sebenarnya udah lama banget aku menyimpan perasaan ini sama kamu. Aku suka sama kamu  Li, tapi baru aku katakan sekarang Karena aku takut kamu marah dan  benci sama aku. Aku katakan sekarag karena aku gak bisa terus-terusan menyimpan perasaan ini,’’
             ‘’Kenapa sampai kamu suka sama aku??? kita kan sahabatan Fik...!!’’
            ‘’Aku suka sama kamu, karena Cuma kamu yang bisa bikin aku tenang, kuat dan tegar. Kamu selalu ada disamping aku, kamu selalu buat aku tersenyum bahagia, dan hanya kamu yang bisa kasih aku kekuatan. Li, memangnya seorang sahabat tidak bisa merasakan cinta? Aku ingin, kamu jadi pacar aku. Kamu mau kan, jadi pacar aku Li???’’
            ‘’Gimana ya Fik, aku berterimakasih banget sama kamu. Karna kamu udah jadi sahabat yang paaaaling baik buat aku, dan makasih banget karena kamu udah jujur sama aku, aku juga mau jujur sama kamu Fik, kalau sebenarnya aku juga suka sama kamu.
Merekapun berpacaran, dengan restu dari kedua orangtua mereka, yang sudah tidak di ragukan lagi. 1 tahun berlalu, hubungan mereka bukannya semakin serius malah sebaliknya. Hubungan mereka semakin menjauh, di karenakan hadirnya orang ketiga di antara mereka yang merupakan teman dekat Aulia. Sifat Fikri pun makin lama makin berubah, Aulia merasakan hal yang berbeda pada diri FikriTanpa diduga, Fikri pun mencari-cari kesalahan kecil yang Aulia perbuat, yang seharusnya sudah tidak perlu dibahas lagi, Aulia pun hanya diam. Akhirnya, dengan hati yang ikhlas Aulia pun menerima keputusan Fikri untuk mengakhiriakhiri hubungan mereka, dan  hubungan mereka pun berakhir.
            Baru beberapa hari hubungan Fikri dan Aulia berakhir, Aulia mendengar kabar bahwa Fikri menyatakan cinta pada Nur (teman dekat Aulia). Pada saat itu juga Nur menolak cinta Fikri, Fikri pun kecewa dan depresi berat. Keesokan harinya, Fikri memohon ma’af pada Aulia dan meminta Aulia kembali padanya. Tapi dengan berat hati Aulia pun menolak untuk kembali pada Fikri, dikarenakan Aulia sudah sangat kecewa dengan perlakuan Fikri pada dirinya.
            Tiga hari berlalu, tiba-tiba salah satu sahabat Fikri yang bernama Irfan pun mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk mendapatkan Aulia. Yang ternyata sudah lama ia inginkan, Irfan pun mengungkapkan perasaannya pada Aulia,
            “Hai Li, apa kabar??????”
            “Alhamdulillah kabar baik, ma’af ini siapa ya…???’’
            ‘’Ini aku Irfan, sahabatnya Fikri.”
            “Oh iya, ada apa fan…???”
            “Begini Li, aku suka sama kamu. Kamu mau gak, jadi pacar aku???
            “Tapi aku kan mantan pacar sahabat kamu, Fan!!!
            “Iya Li, aku tahu itu. Tapi aku suka sama kamu, aku ingin kamu jadi pacar aku, bahkan jika Tuhan menghendaki. Aku ingin kamu menjadi pendampingku, hingga diakhirat nanti.’’
            “Sorry Fan, aku gak bisa. Karena aku sudah anggap kamu sebagai sahabat aku, jadi aku gak bisa terima kamu sebagai pacar aku, apalagi jadi pendampingku.”
            ‘’Tapi Li, aku butuh kamu untuk merubah sifat dan gaya hidup ku yang brutal, aku butuh seseorang yang bisa membimbing ku. Menunjukanku jalan yang baik dan benara. Li, please…… aku mohon sama kamu, kamu mau kan jadi pacar ku???
            “Hhhmmm........ Baiklah, aku terima kamu, tapi ada syaratnya.’’
            “Apa syaratnya Li??’’
            “Syaratya, kamu harus shalat 5 waktu. Dan jauhkan hal-hal yang merusak iman kamu, bisa???’’
            “Iy Li, aku janji. Aku akan shalat 5 waktu dan menjauhi semua yang d larang oleh Allah. Trimakasih Li, kamu udah terima aku sebagai pacar kamu. Aku bahagia banget Li, bahagia... banget....
            Mereka pun berpacaran, baru satu malam mereka pacaran. Keesokan harinya Fikri mengetahui bahwa Aulia berpacaran dengan Irfan sahabatnya. Dengan rasa kecewa dan sakit hati karna merasa telah di khianati oleh sahabatnya sendiri, Fikri pun mendatangi sahabatnya,
            “Fan, kamu emang benar-benar tidak punya perasaan. Sahabat macam apa kamu? Aku kecawa sama kamu, aku kira kamu tuh beda sama sahabat-sahabatku yang lain. Ternyata kamu sama dengan mereka, dasar penghianat.
            “Fik, aku bisa jelasin semuanya. Fikri... Fikri ...
            “Gak ada yang perlu dijelasin, aku tidak butuh penjelasan. Terimakasih atas semua yang kamu lakukan buat aku, aku kecwa sama kamu Fan.”
            “Fik,... Fikri, tunggu…’’
            Mulai saat itu, hubungan persahabatan merekapun berakhir dan satu minggu kemudian Aulia memutuskan untuk mengakhiri hubugannya dengan Irfan. Dikarenakan Irfan tidak menepati satu pun janjinya, dan kini Aulia, Fikri dan Irfan mengambil jalan masing-masing.